Pernah dengar istilah tanjakan ciluk ba! Jika anda biasa touring atau seorang adventure istilah tersebut tentu tidak asing lagi. Tanjakan ciluk ba! adalah jalan menanjak lurus yang melewati puncak bukit dengan panjang yang sangat pendek, sehingga apabila ada kendaraan melintas dari arah yang berlawanan baru akan terlihat pada puncak bukit. Hal ini disebabkan oleh jarak pandang yang sangat pendek.

Seringkali pengendara tidak menyadari jika mereka akan melewati tanjakan ciluk ba!, terutama apabila baru pertama kali melewati jalan tersebut. Karena mereka tidak mengetahui jika setelah tanjakan terdapat turunan tajam yang menyebabkan berkurangnya jarak pandang secara drastis. Hal inilah yang seringkali disebut sebagai penyebab kecelakaan di tanjakan ciluk ba!

Lalu siapa yang patut disalahkan dalam kasus ini? Sama seperti kasus tikungan tajam, yang dapat anda baca di artikel desain alinyemen horizontal, lagi - lagi faktor pengendara menjadi tersangka dalam kasus ini. tidak ada pertanyaan apakah bentuk tanjakan tersebut atau istilah tekniknya alinyemen vertikal sudah sesuai dengan standar yang ada? Yah, tidak adanya pertanyaan tersebut karena memang di kalangan masyarakat awam tidak mungkin mengetahui seperti apa bentuk tanjakan yang sesuai dengan standar geometrik jalan. Sementara di kalangan praktisi jalan banyak yang diam saja termasuk saya dan anda yang sedang membaca artikel ini.😊

Melihat kondisi tersebut kami telah mencoba membuat aplikasi sederhana berbasiskan program microsoft excel untuk mendesain alinyemen vertikal sesuai dengan standar Bina Marga. Untuk referensi teknis desain alinyemen vertikal anda dapat membaca artikel Perencanaan Alinyemen Vertikal. anda juga dapat membaca Tata Cara Perencanaan Geometrik Jalan Antar Kota serta Standar Perencanaan Geometrik untuk Jalan Perkotaan. Aplikasi ini dapat menghitung dua bentuk lengkung vertikal, yaitu lengkung vertikal cembung dan lengkung vertikal cekung.

Semoga dengan adanya aplikasi ini dapat membantu para perencana jalan dalam mendesain alinyemen vertikal. Dan yang terpenting dapat mempertahankan desainnya dihadapan para stakeholder jalan, berapapun biaya konstruksi yang harus dikeluarkan. Karena nyawa manusia yang hilang akibat dari kesalahan desain konstruksi jalan tentunya akan lebih mengusik hati nurani kita sebagai seorang praktisi di bidang jalan raya. Dan untuk praktisi sipil lainnya dapat membantu masyarakat dalam memberikan tekanan kepada para stakeholder untuk membangun konstruksi jalan raya sesuai dengan kriteria desain yang ada.

Syarat dan ketentuan serta manual pemakaian dapat dibaca pada lampiran dari program ini. Silahkan download aplikasi Desain Alinyemen Vertikal secara gratis. Untuk kritik, saran dan diskusi silahkan utarakan di bagian komentar.

Sering melewati jalan dengan tikungan tajam? Atau melihat kecelakaan di tikungan? Atau bahkan pernah mengalaminya sendiri? Mudah-mudahan tidak. Banyak faktor yang menyebabkan terjadinya kecelakaan di tikungan dan seringkali faktor pengemudi dituding sebagai penyebab kecelakaan. Sangat jarang atau mungkin tidak pernah dituding faktor jalannya itu sendiri sebagai penyebab kecelakaan.

Apabila anda melewati suatu tikungan yang belum pernah anda lewati, dan anda mendadak merasa keluar jalur atau anda terpaksa harus melakukan pengereman secara tiba-tiba untuk melewati tikungan, maka patut diduga bentuk tikungan tersebut tidak memenuhi standar desain yang ada.

Banyak tikungan jalan di negara kita tidak memenuhi standar desain yang ada. Mulai dari tidak sesuainya jari-jari tikungan dengan kecepatan rencana, tidak adanya lengkung peralihan, kurangnya super elevasi, tidak adanya pelebaran tikungan, kurangnya jarak pandang bebas sampai dengan tidak adanya rambu-rambu peringatan dan petunjuk jalan.

Mengapa banyak tikungan pada jalan antar kota di Indonesia yang tidak memenuhi standar desain? Apakah semata karena faktor biaya konstruksi? atau ketidakpedulian dari para stakeholder jalan raya? Atau mungkin justru karena tidak mengertinya para perencana jalan mengenai standar desain jalan raya?

Untuk menghindari penyebab terakhir ini maka kami telah menyusun aplikasi sederhana berbasiskan program microsoft excel untuk mendesain tikungan jalan raya atau yang biasa kita sebut sebagai alinyemen horizontal sesuai dengan standar Bina Marga. Untuk referensi teknis desain alinyemen horizontal anda dapat membaca Perencanaan Alinyemen Horizontal. Anda juga dapat mendownload Tata Cara Perencanaan Geometrik Jalan Antar Kota serta Standar Perencanaan Geometrik untuk Jalan Perkotaan.

Aplikasi ini dapat menghitung tikungan dalam bentuk Full Circle dan Spiral - Circle - Spiral, sementara untuk tikungan Spiral - Spiral tidak tersedia, karena walaupun jenis tikungan ini ada didalam standar Bina Marga, sebaiknya hindari desain tikungan seperti ini kecuali dalam kondisi yang sangat terpaksa.

Semoga dengan adanya aplikasi ini dapat membantu para perencana jalan dalam mendesain alinyemen harizontal dan dapat mempertahankan desainnya dihadapan para stakeholder, yang pada akhirnya akan memberikan kenyamanan pada masyarakat sebagai pengguna jalan. Dan yang tidak kalah penting standar peraturan yang telah susah payah disusun oleh para guru besar dapat kita patuhi dan hargai, tidak hanya sekedar menjadi hiasan belaka.

Syarat dan ketentuan serta manual pemakaian dapat dibaca pada lampiran dari program ini. Silahkan download aplikasi Desain Alinyemen Horizontal secara gratis. Untuk kritik, saran dan diskusi silahkan utarakan di bagian komentar.

Di dalam gambar hasil pengukuran informasi titik koordinat merupakan hal yang sangat penting dan wajib ditampilkan. Namun apabila kita membuatnya secara manual maka akan menjadi hal yang paling membosankan dan melelahkan. AUTOCAD memliki fasilitas text field untuk memudahkan kita dalam menampilkan koordinat. Anda dapat membaca Membuat Text Field untuk Koordinat sebagai referensi

Sayangnya fasiltas text field ini memiliki keterbatasan antara lain :

• Tidak dapat dibuat block, sehingga akan menyulitkan ketika akan merubah symbol bechmark atau susunan koordinat, terutama jika kita ingin menjadikannya sebagai standar gambar
• Tampilan koordinat tidak otomatis berubah ketika anda men-copy object text field. Anda harus melakukan perintah regen terlebih dahulu.

Dalam praktek di dunia konstruksi seringkali pelat beton di desain atau dilaksanakan secara praktis, berdasarkan kebiasaan saja. Banyak gambar desain maupun pelaksanaan pekerjaan pelat beton sederhana menggunakan desain standar yaitu tebal 12 cm dan menggunakan besi diameter 8 jarak 15 cm atau diameter 10 jarak 20 cm. Apakah desain terlalu boros atau malah sebaliknya, banyak praktisi yang tidak dapat memberikan jawaban secara pasti.

Hal ini disebabkan untuk mendesain pelat beton secara ideal membutuhkan perhitungan analisa struktur yang cukup kompleks, yang mau tidak mau harus menggunakan program bantu analisa struktur yang relatif cukup menyulitkan bagi sebagian besar praktisi di bidang konstruksi.

PBI 1971 telah memberikan tabel untuk menentukan koefisien momen pelat secara praktis yang hingga saat ini tabel tersebut masih sering digunakan oleh para praktisi dibidang konstruksi, dikarenakan jauh lebih cepat dan sederhana dibandingkan dengan menggunakan program bantu analisa struktur seperti SAP atau ETABS.

Sayangnya masih sangat jarang program bantu perhitungan pelat beton yang memanfaatkan tabel koefisien momen dari PBI 71 ini. Sehingga sering kali kita melihat perhitungan pelat beton dilakukan secara manual atau seperti diuraikan diatas di desain secara praktis saja. Untuk referensi penggunaan tabel koefisien momen dapat anda baca di Perhitungan Pelat Lantai Sederhana.

Kontributor kami Worksheet for Engineer telah mencoba membuat program bantu perhitungan pelat beton berbasiskan spreadsheet Microsoft Excel yang memanfaatkan tabel koefisien momen dari PBI 71, sehingga perhitungan pelat beton dapat dilakukan dengan lebih cepat dan praktis.

Kelebihan dari program ini kita tidak perlu lagi melihat tabel koefisien momen, karena program akan memberikan secara otomatis nilai koefisien momen yang sesuai untuk menghitung momen maksimum yang terjadi. Program ini juga telah menyediakan standar berbagai macam beban hidup dan beban mati tambahan yang dapat dipilih sesuai dengan standar pembebanan untuk rumah dan gedung tahun 1987. Sementara Perhitungan beton bertulang menggunakan standar SNI 2002 tentang Tata Cara Perhitungan Struktur Beton untuk Bangunan Gedung.

Syarat dan Ketentuan serta manual pemakaian dapat dilihat pada lampiran dari aplikasi ini. Silahkan download aplikasi Perhitungan Pelat Beton secara gratis. Untuk kritik, saran dan diskusi silahkan utarakan di bagian komentar.

• Setiap gambar yang akan dicetak harus memiliki ukuran yang sama.
• Gambar tersusun secara teratur dalam baris dan kolom
• Jarak antar gambar baik secara horizontal maupun vertikal harus sama.